Ketika anda
berwisata di pemandian air panas alami, pernakah anda berpikir dan bertanya :
mungkinkah di air panas ini ada kehidupan ? Apa jawaban anda ? Bisa jadi
mungkin ada kehidupan di lingkungan air panas alami.
Hal ini bisa
dimungkinkan, mengingat ada beberapa organism tertentu yang mampu hidup di
lingkungan yang sangat eksteim seperti air bersuhu tinggi, lingkungan berkadar
garam tinggi dan lingkungan ekstrim lainnya.
Organisme-organisme
semacam ini dikelompokkan ke dalam kingdom tersendiri dan diberi nama kingdom archaeobacteria.
Lalu, apa cirri-ciri
kingdom archaeobacteria yang
membedakannya dengan kingdom-kingdom lainnya ?
Ciri-ciri kingdom archaeobacteria, antara lain
:
Bersel tunggal
/ monoseluler
Tipe sel prokariotik
Dinding selnya tidak mengandung Peptidoglikan ,
Membrane plasmanya mengandung lipid dengan ikatan eter.
Ribosommnya menyerupai ribosom sel eukariotik yaitu mengandung
beberapa jenis RNA polymerase
Habitat di lingkungan ekstrim seperti : sumber air panas,
laut berkadar garam tinggi, di dalam tubuh organism lain.
Berkembangbiak dengan cara pembelahan biner, fragmentasi,
pembentukan tunas
Klasifikasi
kingdom Archaeobacteria
Dalam taksonomi,
kingdom Archaeobacteria diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok berdasarkan
lingkungan ekstrim yang menjadi habitatnya dan cara metabolismenya.
Ketiga
kelompok itu, adalah :
Pertama, kelompok Methanogen
Kelompok ini
adalah archaeobacteria yang mampu hidup di lingkungan dengan kadar oksigen
minimum ( di lumpur ), bersimbiosis dengan kelompok hewan herbivore di dalam
saluran pencernaan ( rumen ), di saluran pencernaan rayap yang berperan sebagai
agen fermentasi selulosa. Mampu tumbuh dengan baik pada suhu 98 derajad Celcius
tetapi mati jika berada di suhu -84 derajat Celcius.
Memperoleh makanan
dengan cara “membusukkan” bahan organic dengan
cara mereduksi karbondioksida ( CO2 ) menghasilkan bahan sisa berupa metana (
CH4 ).
Bersifat anaerobic
mesofilik dan kemosintetik.
Contoh anggota
kelompok Methanogen antara lain : Ruminococcus
albus ( menghidrolisis glukosa ), Methanobacterium
( menghasilkan sisa metabolism berupa gas metana / CH4 ), Methanocaldococcus, Methanosarcina.
Kedua, kelompok Thermoasidofil ( Termofil
Ekstrim ).
Kelompok ini
hidup di lingkungan ekstrem bersuhu tinggi dan bersifat asam. Tumbuh optimal
pada suhu antara 60 derajat Celcius
hingga – 80 derajat Celcius dengan pH 2-4. Dapat ditemukan hidup di kawah
vulkanik, lubang vulkanik, dan mata air yang mengandung sulfur. Hidup dengan
cara mengoksidasi sulfur.
Contoh anggota
Thermoasidofil adalah Sulfolobus. Thermus thermophilus, Thermoanaerobacter
ethanolicus, dan Bacillus thermoproteolyticus. Arkrea
hipertemofilik merupakan yang arkea yang paling tahan panas karena dapat hidup
pada suhu lebih dari 65 °C, contohnya adalah Thermococcus celler
dan Pyrolobus fumarii.
Ketiga, kelompok Halofil ( Halofil ekstrem
)
Kelompok ini
hidup pada lingkungan berkadar garam tinggi. Mengandung / memiliki semacam “klorofil”
berupa bakteriorodopsin.yang memberikan warna ungu dan diduga mampu melakukan
sintesis / fotosintesis. Respirasi dilakukan secara aerobic.
Contoh anggota
Halofil adalah : Halobacterium salinarum.
Peranan
anggota kingdom Archaeobacteria dalam kehidupan.
Bagaimana
dengan peranan archaeobacteria dalam kehidupan di bumi ?
Karena jumlah
anggotanya sedikit, hingga saat itu belum dikenal secara luas mengenai peranan archaeobacteria baik kegunaan
/ manfaat maupun kerugian yang ditimbulkannya. Salah satu manfaatnya adalah
bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk memproduksi gas metana ( CH4 ).
sumber: http://pelajaranbiologi-sma1.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar